Warga Link. Palas Cilegon Gelar Tradisi Panjang Maulid, Ekspresi Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Iklan Semua Halaman

Warga Link. Palas Cilegon Gelar Tradisi Panjang Maulid, Ekspresi Kecintaan Kepada Nabi Muhammad SAW

Minggu, 21 September 2025
Iring-iringan Panjang Maulid Link.PalasvRW 01


CILEGON— Warga Link. Palas RW 01, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon menggelar Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah dengan tradisi Dzikir dan Panjang Maulid Minggu (21/9/2025).

"Alhamdulillah masyarakat Link. Palas masih terus antusias gotong royong membuat Panjang Maulid setiap tahunnya untuk memperingati dan merayakan Hari Istimewa kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW," kata Ketua RW 01, Ustadz Saefullah.

Warga Link Palas mengawal Panjang Maulid hingga ke tempat para pedzikir

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ustadz Ujang ini menjelaskan substansi perayaan maulid ini sebagai bentuk ekspresi kecintaan warga Link. Palas terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW. Di mana dalam pelaksanaannya, warga dengan suka rela memberikan materi, pikiran dan meluangkan waktunya untuk membuat Panjang Maulid hingga acara Dzikir dihari perayaan dilaksanakan.

Menurutnya, dalam tradisi keagamaan ini juga bisa mempererat jalinan silaturahmi, baik antar sesama warga Link. Palas maupun dengan warga lingkungan lain yang diundang untuk berdzikir dari pagi hingga siang atau ba'da Dzuhur. Adapun dzikir yang dilantunkan berupa puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang dikutip dari Kitab Barjanzi dan Burdah.


"Bukan hanya sekedar menjaga tradisi yang diwariskan oleh leluhur kami, inilah bentuk kecintaan warga Palas kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dengan memperingati hari kelahiran beliau dengan suka cita," terangnya.


"Dan maulid ini juga sebagai momentum untuk terus meneladani akhlakul karimah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. Semoga membawa keberkahan dari Allah SWT dan mengundang syafaat Nabi," sambungnya.


Ustadz Ujang juga mengatakan, untuk pedzikir yang diundang dalam perayaan Maulid Nabi tahun ini, dari Link. Sambirata, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon dan Link. Kubang Laban, Kelurahan Panggung Rawi, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.

"Saling mengundang pedzikir ini bagian dari siaturahmu tradisi maulid yang sudah turun menurun dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Cilegon dan Serang. Biasanya pedzikir dari Link. Palas yang gantian diundang pada perayaan maulid tahun berikutnya," ujarnya.


Adapun dalam panjang maulid sebagaimana umumnya dibuat oleh masyarakat Cilegon dan Serang, berupa seni rupa miniatur baik dalam bentuk Masjid, Ka'bah, Perahu, Al-Qur'an dan sebagainya yang dihias dengan daya kreativitas masyarakat.

"Telur diberi gagang panjang dan dihias, mungkin itu awal mula disebut panjang. Dan seiring berjalannya waktu bentuk terus berkembang. Selain membuat panjang, warga juga membuat masakan tradisional seperti bakakak ayam, rabeg, kue gembleng, apem, dan kue khas lainnya untuk mengirim ke saudara, kerabatnya. Begitu juga dengan panitia menyiapkan ratusan bekakak ayam sebagai lauk istimewa untuk para pedzikir," terangnya.

Panjang Maulid yang akan diberikan kepada pedzikir


"Selepas waktu Dzuhur panjang dikumpulkan di masjid dan setelah dzikir penutup dan do'a puncak acara berupa panjang yang dibuat warga ini kemudian diiring untuk diberikan kepada para ratusan pedzikir, dalam iring-iringan ada ragam seni musik yang meramaikan seperti marawis qasidah dan kendang," imbuh Ustadz Ujang.


Selain berharap keberkahan dan syafa'at, warga Palas juga berharap tradisi panjang maulid ini bisa terus dilesatarikan hingga akhir zaman. Dan selain teguh menjaga tradisi keagamaan, dalam hal toleransi beragama antar warga Palas juga dijalankan. Salah satunya dengan memberikan santunan warga non muslim yang meninggal dunia.

Ustadz Ujang saat menyantuni warga non muslim yang meninggal dunia


"Dan sehari sebelumnya ada warga non muslim di RT 16 yang meninggal, kami bersama Ketua RT datang berikan santunan. Selain teguh menjaga keimanan dan tradisi keagamaan kami juga menjalankan toleransi beragama," tutupnya.


Selain di Link. Palas, di akhir bulan maulid ini terpantau juga banyak warga di lingkungan lain di Kota Cilegon yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW secara bersamaan. (*/red)

#SosialKeagamaan
close