Keluhkan Serbuan Truk Luar ke Tambang, Warga Bojonegara Puloampel: Bukan Hanya Macet dan Berdebu, Gunung Disini Bisa Cepet Hilang

Iklan Semua Halaman

Keluhkan Serbuan Truk Luar ke Tambang, Warga Bojonegara Puloampel: Bukan Hanya Macet dan Berdebu, Gunung Disini Bisa Cepet Hilang

Kamis, 16 Oktober 2025



SERANG— Dampak dari ditutupnya kawasan tambang di wilayah Jawa Barat, truk truk angkutan tambang menyerbu wilayah kawasan tambang di  Banten sejak beberapa pekan terakhir.

Hal ini tak pelak menjadi persoalan baru yang mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar tambang di Banten, khususnya di kawasan Kecamatan Bojonegara dan Puloampel Kabupaten Serang.

"Bukan hanya jalan jadi macet dan berdebu, tapi gunung di sini bisa cepet habis bahkan hilang, kalau ini terus dibiarkan begini. Jelas kami masyarakat terganggu karena deretan truk-truk bikin macat jalanan. Waktu yang biasanya kita tempuh hanya hitungan menit jadi berjam-jam. Belum lagi debunya apa tidak berdampak bagi kesehatan kami, apa pebisnis tambang dan pemerintah tidak takut kami masyarakat kena ISPA?," ungkap warga Bojonegara, Eko. Kamis, (16/10/2025).

Lebih lanjut, warga menambahkan lokasi titik keluhan warga karena lalu lalang truk tambang melintas ke lokasi tambang .di kawasan pemukiman penduduk.

"Di Kampung Nyamuk Desa Margagiri, Jalan tambang lewat Kampung Nyamuk, imbasnya bising debu getaran mobil lewat. Sudah dua kali mediasi tidak ada solusi. Bahkan kemarin perwakilan warga menghadap ke Polsek Bojonegara," bebernya.

Keluhan senada diungkapkan oleh Arif warga Puloampel yang mengaku ruang publik masyarakat, khususnya di jalan utama Jalan Raya Puloampel-Bojonegara dan akses sekitar lokasi tambang jadi padat dan sumpek.


"Kalau dibiarkan terus begini masyarakat yang dirugikan, usaha dan ruang gerak kami tersendat, sementara hanya segelintir saja yang diuntungkan dari hasil tambang. Terus mana peran pemerintah  dan kepolisian ? Pak Gubernur Ibu Bupati coba turun sini," ujarnya.

Ia juga menyesalkan usaha tambang di kawasan gunung di wilayahnya. Di mana hal itu selain akan merusak lingkungan hidup, keberadaan gunung sebagai SDA juga bisa habis dengan cepat apabila untuk memasok luar daerah.

"Gubernur Jabar aja tegas, ini gimana dengan Gubernur Banten terhadap tambang ?
Harusnya dalam ijin tambang dibatasi untuk eksploitasi SDA, karena orang punya kewenangan yang hidup digaji rakyat harusnya mereka berpikir bagaimana SDA dari Tuhan ini bisa dinikmati untuk anak cucu di masa depan. Bukan seolah bebas begini, belum lagi dampak kerusakan alam, gunung sebagai Paku Bumi harunya dijaga untuk keseimbangan malah terus terusan dikeruk," keluhnya.

Kondisi gunung di Kecamatan Puloampel sudah botak akibat digali untuk tambang 

"Sudah pesisir pantai ditutup dibikin pabrik dan Jetty, eh nanti gunung juga anak cucu kita gak tahu dan bisa menikmati. Jadi pemerintah itu mikir kenapa sih," tandasnya. 

Selain di Kecamatan Bojonegara dan Puloampel, kepadatan truk truk tambang juga terpantau merangsek ke kawasan Kecamatan Kramatwatu hingga Kota Cilegon di kawasan Jalan Lingkar Selatan. 

Meski pihak-pihak terkait sudah mengetahui dan mengambil kebijakan, namun hingga saat ini belum mampu mengurai kepadatan truk truk tambang dari luar daerah yang menyerbu dan justru keluhan masyarakat makin meluas.(*/red)

#LingkunganHidup
close