(Korban pengeroyokan Najiullah masih Kritis di Rumah Sakit-dok)
SERANG— Seorang sopir mobil box Najiulloh, warga Kampung Telukbako, RT 04/02 Desa Mangkunegara, Kecamatan Bojonegara menjadi korban pengeroyokan hingga kritis oleh oknum warga yang menjadi 'pak ogah' di Jalan Raya Kramatwatu- Bojonegara tepatnya di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, pada Jum'at (25/9/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, para pelaku pengeroyokan sejumlah 5 orang warga setempat yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Di mana dua diantaranya diketahui berinisial SL dan AS dan 3 lainnya belum diketahui identitasnya, namun kini sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) karena pihak keluarga korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian.
(SL salah satu terduga pelaku pengeroyokan terhadap Naji)
"Kronologinya, para pelaku ini Pungli d Jalan Raya Terate.
Mereka meminta uang kepada para sopir, karena Naji (Najiullah) saat lewat bawa mobil box sedang tidak ada receh, maka saat diminta bilang maaf tidak ada receh, terus pelaku mengeluarkan kata-kata kasar sehingga memancing amarah Naji," kata Paman Korban, Mahdi kepada wartawan, Sabtu (26/9/2020) malam.
Lebih lanjut, Mahdi yang juga sebagai Sekretaris Desa Argawana ini, menceritakan puncak kejadian pengeroyokan setelah keponakannya tersulut emosi.
"Terjadilah keributan ( adu mulut), akhirnya ditarik paksa ke dalam tempat lapak milik Pak Amin Terate, dengan para pelaku sebanyak 5 orang, dan para pelaku sepertinya sudah menyiapkan benda untuk melakukan pemukulan kepada korban, diantaranya benda tersebut kunci inggris besar, pipa besi, kayu, dan benda-benda tersebut diambil dari dalam lapak tersebut," ungkapnya.
(AS terduga pelaku pengeroyokan yang kini berstatus DPO)
"Sedangkan kernet (rekan korban) lari ke tempat pos security sebelah lapak. bukannya ditolong atau dilerai malah hanya mem video kejadian tersebut," imbuhnya.
Untuk itu, pihak keluarga korban segera melaporkan aksi kekerasan tersebut kepada pihak kepolisian dan menyayangkan sikap pemilik lapak tempat korban dianiaya, yang tidak peduli akan tindakan pidana tersebut.
"Alhamdulillah video untuk bukti sudah kami simpan, dan sekarang lapak sudah pasang garis police line, kita melapor ke pihak Polsek Kramatwatu langsung sesaat setelah kejadian, dan sudah ditangani, melibatkan RT dan Kepala Desa Terate juga," ujar Mahdi.
Saat ini ke lima pelaku yang dua diantaranya sudah diketahui identitasnya masih sedang dalam pencarian pihak yang berwajib. Dan kondisi korban sejak Jum'at malam masuk UGD, lalu masuk ICU, Sabtu pagi tadi masuk Ruang Operasi dan kondisi saat ini kritis. (*Red)
#Hukum