Tangkapan layar netizen yang diunggah di medsos menujunkan kondisi genangan air di kawasan ADB atau sekarang di sebut Tugu Geger Tjilegon
CILEGON— Curah hujan yang tinggi di penghujung tahun 2025 ini, membuat banjir di banyak titik lokasi di Kota Cilegon. Diantaranya sejumlah jalan nasional yang didapati terendam air pada Selasa (16/12/2025).
Sehingga hal itu mendapat kritik tajam dari elemen masyarakat di kota industri tersebut.
"Bukan hanya pemukiman warga saja yang kena banjir. Tapi parahnya Jalan Nasional Cilegon-Ciwandan dan Cilegon- Merak juga terendam banjir. Padahal itu akses utama arus liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026," kata aktivis Cilegon, Cecep ZF.
"Kita tahu bahwa akses jalan utama itu merupakan jalur yang biasanya padat karena dilintasi saat libur Nataru. Jalan Cilegon- Merak untuk arus lintas Jawa-Sumatera, sedangkan di Ciwandan akses liburan ke objek wisata Anyer, dan Pandeglang" imbuhnya.
Tangkapan layar video netizen yang di medsos menjelaskan kemecetan lalu lintas di Jalan Nasional Ciwandan akibat ada ruas jalan yang tergenang air
Cecep juga menilai hal ini harus menjadi catatan bagi Pemkot Cilegon, khususnya Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cilegon serta OPD terkait lainnya.
"Setahu saya SDA hanya berkutat di proyek-proyek bangun TPT sungai di area kawasan pemukiman warga. Tapi saya nilai kinerjanya kurang inovatif dan improvisasi, seperti untuk berkoordinasi dengan provinsi dan pusat dalam upaya penanganan banjir di Jalan Nasional Ciwandan dan Cikuasa Merak. Ini harus menjadi catatan Pak Walikota Cilegon," tegasnya.
Untuk itu, Cecep berharap kejadian banjir di Cilegon ini menjadi perhatian semua pihak. Agar segera mencari solusi kejadian banjir di Cilegon yang belum kunjung teratasi.
"Adanya pendangkalan sungai, pagar industri yang mempersempit aliran air dan makin berkurangnya kawasan serapan air akibat tambang kurang menjadi fokus perhatian untuk mencegah banjir di Cilegon. Maka hal ini harus menjadi catatan bersama oleh Pemkot Cilegon, pelaku industri, Pemrov Banten dan Pemerintah Pusat," tandasnya. (*/red)
#Peristiwa
Komentar