Sekretaris LSM DPW Inakor Provinsi Banten, Nasrullah saat menggelar aksi demonstrasi
CILEGON— Adanya wacana Pemkot Cilegon yang akan melepas Jalan Aat-Rusli atau Jalan Lingkar Selatan (JLS) kepada pemerintah pusat untuk di upgrading statusnya menjadi jalan nasional dan men-downgrading jalan protokol atau Jalan Cilegon-Anyer menjadi jalan kota, dlmenuai penolakan dari elemen masyarakat.
"Tidak usah segala sesuatu dihitung besar kecilnya perawatan JLS, atau keuntungan sekian miliar, seperti marketing saja gagasannya. Yang seharusnya dipikirkan adalah bagaimana menghargai tokoh dan pemimpin Cilegon terdahulu yang menggagas mega proyek JLS dengan kerja keras," kata Sekretaris DPW LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi (Inakor) Provinsi Banten, Nasrullah. Senin (1/4/2024).
"Apalagi mengklaim JLS sebagai aset kebanggan, kurang manfaat bagi masyarakat Cilegon, apa barometernya? justru adanya JLS kita ingin Kota Cilegon menjadi pusat perhatian dan di segani oleh daerah-daerah di luar kota Cilegon, buktinya dalam beberapa tahun jadi akses jalur mudik dan pariwisata," sambungnya.
Aktivis yang akrab disapa Ayung ini, menilai berdirinya JLS hasil dari sebuah perjuangan, refleksi dan inovasi pembangunan yang membuat geliat perekonomian masyarakat di Selatan Cilegon mendapat penyegaran.
"Selain itu, JLS efektif untuk mengurai kemacetan lalu lintas, dan menjamurnya tambang pasir cadas, sehingga pasir Cilegon jadi terkenal. Seorang pemimpin itu harus nya berjiwa besar, great power is responsibility, kekuatan yang besar lahir dari tanggung jawab yang besar," tegasnya.
"Ini mah jangankan menggagas dan merancang pembangunan mega proyek seperti pemimpin terdahulu yang memiliki konsep dan visi jauh ke depan. Dan kita juga selama tiga tahun terakhir ini belum melihat adanya pembangunan mega proyek di Cilegon, yang sedang berjalan seperti JLU justru seperti sengaja dibuat terbengkalai," tandasnya. (*/red)
#Pembangunan