CILEGON— Polemik SPMB di Kota Cilegon khususnya tingkat SMA, masih terus bergulir menuai pertanyaan masyarakat.
Belum lama ini awak media menyambangi SMAN 2 Kota Cilegon, guna mempertanyakan nilai rata-rata maksimal calon siswa yang diterima di sekolah tersebut.
Namun bukanya mendapat kejelasan, justru apa yang disampaikan pihak sekolah seolah sumir dan tidak jelas.
Usep Saepudin Wakil Bagian Sarana dan Prasarana yang juga panitia pelaksana SPMB SMAN 2 Cilegon menyebut nilai terendah rata-rata yang diterima oleh sekolah adalah 84.
“Sejauh ini yang saya tau kurang lebih 84 ya, karena kan itu berdasarkan jumlah pendaftar, misalkan dalam 400 pendaftar rata – rata diangka 85 misalkan paling banyak otomatis itu yang akan mengisi, 86, 87, 90 juga ada," ujar Usep, Rabu (2/7/2025).
Namun, ternyata Usep memberikan pernyataan jawaban nilai rata-rata terendah tersebut hanyalah prediksi.
“Resmi nya saya juga kan ini nama nya ngarang , kan prediksi karena saya kan gak lihat, jadi perkiraan, karena kan saya belum melihat data nya, jadi saya hanya nebak," cetus Usep.
Pernyataan Usep Saefudin yang seolah bermain tebak-tebakan saat diwawancarai sungguh sangat miris.
Keterbukaan informasi publik sangat lah dibutuhkan oleh masyarakat, terutama bagi orangtua yang telah gagal diterima pada sekolah tersebut.
Seperti diketahui bersama, pada SPMB SMA/SMK Banten tahun 2025 ini dilaksanakan secara tertutup.
Berbeda seperti tahun tahun sebelumya dimana saat itu dari tahapan seleksi sampai pengumuman begitu jelas data Informasi bisa diakses oleh publik
Saat ini diketahui bahwa tanggal 1 sampai 4 Juli calon siswa yang telah diterima tengah melakukan daftar ulang melalui jalur online.
Sementara itu, ketika di minta perihal nama siswa yang telah diterima di semua jalur, Usep mengatakan bahwa pihak nya akan menyampaikan setelah proses SPMB ini selesai
“Kalau sudah waktu nya kita akan buka, tidak lagi dengan Website , yang jelas setelah aktifitas normal ya," terang Usep.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 KS Cilegon saat awak media datang, tidak berada di sekolah. Begitu pula saat dikirim pesan WhatsApp, tidak ada respon atau jawaban. (*/red)
#Pendidikan