Walikota Cilegon Diminta Turun Langsung Kawal Penertiban PKL di Pasar Baru Kranggot

Iklan Semua Halaman

Walikota Cilegon Diminta Turun Langsung Kawal Penertiban PKL di Pasar Baru Kranggot

Senin, 07 Juli 2025
Para pedagang yang kembali menempati lapak setelah ditertibkan petugas Satpol PP


CILEGON— Sekitar satu pekan pasca penertiban Pedagang Kali Lima (PKL) di kawasan Pasar Kranggot, para pedagang sudah kembali menempati kios atau emprakan yang sempat diratakan petugas Satpol PP.

Dari pantauan langsung di lokasi, sebagian pedagang bahkan sudah ada yang kembali membangun atau memasang tenda. Dan blok relokasi yang semula untuk menempatkan para PKL yang ditertibkan, sudah tampak kembali menjadi tempat parkir atau bongkar muat kendaraan angkutan komoditi pasar.

"Jualan disitu panas gak ada atap, kalau hujan ya kehujanan terus becek. Kalau emang serius kami mau dipindahin, beri kami kios yang layak dong," ungkap salah satu pedagang yang enggan disebut namanya. Senin (7/7/2025).

Menanggapi hal itu, Ketua LSM Japati Kota Cilegon, Ari Hermawan menyatakan kalau UPT Pasar Baru Kranggot belum serius dan tidak mempunyai konsep yang jelas untuk menata para induk Cilegon tersebut.

"Kalau begitu seperti penertiban formalitas dan tanpa memberi efek jera. Justru hanya merugikan pedagang yang lapaknya dibongkar dan anggaran untuk penertiban. Harusnya ada konsep, mulai perencanaan dan pendataan sebelum eksekusi,  diantaranya mempersiapkan tempat relokasi yang tidak asal," katanya.

Ari juga mendorong keseriusan dari pemerintah daerah Kota Cilegon untuk menata Pasar Baru Kranggot yang nyaman dan tidak semerawut dan tampak kumuh. Karena didapati banyak kendaraan pengunjung yang bebas parkir di sisi jalan sehingga kadang membuat kemacetan.

"Idealnya dilakukan penertiban ulang sebelum PKL Kembali membangun atap kios. Dan kami minta Pak Wali tidak cuma Sidak dan beri instruksi ke Satpol PP untuk eksekusi doang.  Bagusnya seperti Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jabar. Pak Wali ikut turun ke lapangan mengawal dan beri arahan. Kalau PKL pada balik lagi gitu kan kesannya pemerintah daerah tidak punya wibawa dan konsep yang cerdas," tegas Ari.

Selain itu, aktivis yang akrab disapa Ari Dumung ini menilai pemindahan titik lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di pasar tersebut kurang mendasar dan terkesan mensia-siakan dana APBD Kota Cilegon  untuk membangun TPS tersebut.

"Setahu saya dalam dua tahun terakhir ada anggaran ratusan juta yang digunakan oleh DLH untuk membangun TPS itu dalam bentuk 2 paket PL. Kan sayang uang rakyat, baru dibangun tapi tidak difungsikan. Dasarnya apa DLH Cilegon dan UPT Pasar Kranggot mindah tempat sampah itu?," ucapnya.

Sementara Kepala UPTD Pasar Baru Kranggot, Rogayah hingga saat ini belum memberi tanggapan saat dikonfirmasi. (*/red)

#Ekonomi
close