Ancam Demo, Nelayan Cikubang Pertanyakan Keseriusan DPRD Kabupaten Serang Untuk RDP Dampak Industri

Iklan Semua Halaman

Ancam Demo, Nelayan Cikubang Pertanyakan Keseriusan DPRD Kabupaten Serang Untuk RDP Dampak Industri

Selasa, 02 September 2025
Ketua HNSI Rukun Cikubang, Ali Musrofi


SERANG— Belum tuntas persoalan pendangkalan pangkalan yang menghambat aktivitas tambat labuh perahu nelayan di Cikubang, Desa Argawana, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang. Kini nelayan mengeluhkan paparan debu yang mengotori perahu mereka.

"Kami sudah layangkan surat RDP (Rapat Dengar Pendapat) ke DPRD Kabupaten Serang terkait pendangkalan pangkalan agar ada solusi dari beberapa perusahaan sekitar. Tapi sudah dua pekan lebih belum ada tindak lanjutnya," ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Cikubang, Ali Musrofi. Selasa (2/9/2025). 

"Belum beres masalah pendangkalan kini debu dari kegiatan samblas docking kapal yang diduga dari PT Pegas juga mengotori perahu para nelayan," sambungnya.

Selain mempertanyakan keseriusan dari Anggota DPRD Kabupaten Serang untuk membantu mencari solusi bersama beberapa perusahaan dan Pemkab Serang. Nelayan Cikubang juga menuntut pihak perusahaan pencemar debu bertanggung jawab .

"Infonya mereka (dewan) sudah Sidak ke perusahaan, tapi belum ada tindak lanjut surat kami. Kami inginnya dewan fasilitasi kami, pelaku industri dinas terkait di Pemkab Serang untuk duduk bareng mencari solusi permasalahan kami nelayan. Kalau cuma Sidak mana hasil dan manfaat bagi kami?," ungkap Ali.

"Dan kalau pihak DPRD, Pemkab dan industri tidak bisa menjembatani solusi, kami yang sudah bosan dengan kondisi ini, rekan rekan nelayan bisa saja terpaksa demo," tandasnya.

Terkait polusi debu industri yang diduga dari kegiatan docking kapal, berimbas dengan kotornya perahu nelayan. Sehingga para nelayan di Cikubang harus ekstra membersihkan perahunya setiap hari. (*/red)

#Industri


close