Usai ditertibkan para pedagang memilih tempat strategis di luar Hanggar Barat agar mudah dijangkau pembeli
CILEGON— UPTD Pasar Kranggot melalui Satuan Pamong Praja Kota Cilegon melakukan penertiban terhadap kios-kios pedagang yang berada di bantaran sungai atau saluran irigasi.
Namun penertiban pedagang tersebut, oleh pihak pengelola pasar dinilai kurang persiapan terkait relokasi terhadap para pedagang yang ditertibkan. Yang membuat kecemburuan diantara para pedagang.
"Pedagang lama dipindahkan, timbul pedagang baru. Hanggar Barat sekarang banyak pedagang pisang, tidak ditata dengan baik. Pedagang pada milih tempat yang mudah dijangkau pembeli," keluhnya.
Kepala UPTD Pasar Kranggot, Aceng Syarifudin mengatakan, penertiban pedagang ini dilakukan setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan beberapa OPD terkait.
"Ini hasil rapat pada Tanggal 12 Mei kemarin di DPUTR, kita rencanakan pembongkaran pedagang yang menempati di Jalan Inspeksi, Balai Besar Irigasi Provinsi Banten. Hasilnya, memberikan kami dari Perindag melayangkan Surat ke Pol PP untuk melaksanakan penertiban di lokasi tersebut, dengan SOP teguran 1,2 dan 3," terangnya.
Terkait kurangnya penataan dalam merelokasi pedagang yang dikeluhkan, Aceng menegaskan pihaknya sudah menyediakan beberapa hanggar untuk menampung pedagang yang terkena penertiban.
"Untuk kondisi penempatan pedagang di Hanggar Utara, Hanggar Selatan dan Barat. Semua itu ada 512 los, jadi yang terpakai baru 200an," jelasnya.
Untuk itu, Aceng akan segera menginstruksikan jajarannya agar melakukan penataan atau penempatan pedagang. Dari pedangang pakaian hingga pedagang buah-buahan. Sehingga Pasar Kranggot bisa terlihat lebih tertib. (*red)
#Pemerintahan