Beralasan Ruang Rawat Inap Penuh, RS Hermina Diduga Tolak Pasien Anak-anak Warga Setempat

Iklan Semua Halaman

Beralasan Ruang Rawat Inap Penuh, RS Hermina Diduga Tolak Pasien Anak-anak Warga Setempat

Rabu, 06 Agustus 2025
Pasien anak-anak (Ayla) saat dibopong orangtuanya menuju RS Hermina


CILEGON—  Seorang warga lingkungan Jombang Kali, yang tinggal tidak jauh dari Rumah Sakit Hermina Cilegon diduga ditolak pihak rumah sakit dengan alasan kamar inap penuh. Korban penolakan Alya Nissa Dzakiyah seorang pasien anak usia 7 tahun yang mengalami sakit demam parah.

"Diduga dengan alasan semuanya penuh tidak ada ruang inap yang kosong," ujar Mad Sari selaku orangtua pasien, Selasa (5/8/2025).

Selaku orangtua yang mencarikan ruang inap buat Alya sang anaknya ini mengaku, berbekal kartu BPJS, ia gagal meyakinkan pihak rumah sakit untuk merawat anaknya itu. 

"Saya sempat ke bagian pelayanan pendaftaran RS Hermina Cabang Cilegon, untuk mendaftarkan administrasi melalui BPJS sekaligus menanyakan kamar inap, namun karena ruangan inap penuh," ujarnya.

Alya mengeluh sakit demam, disertai batuk dari hari Kamis (31/7/2925) lalu setelah pulang sekolah saat itu, kemudian pada hari Jumat (1/8/2025) lalu, kemudian Alya dibawa ke Puskesmas Jombang atau faskes pertama, namun masih belum ada perubahan, setelah itu diputuskan untuk dibawa ke RS Hermina Cilegon atau RS yang terdekat rumah.  

"Alya sakit demam tinggi dan disertai batuk, bahkan pernah mimisan sekali," katanya.

Ketika kurang lebih setengah jam di IGD rumah sakit Hermina Cabang Cilegon itu, pasien hanya dibaringkan saja atau diperiksa sekadarnya saja. Akibatnya, kondisi pasien terus naik demamnya dengan kondisi wajah agak pucat dan disertai batuk pula.

Pihak RS Hermina diduga sempat menolak, dengan alasan kamar inap penuh. Dokter IGD sempat menawarkan surat rujukan (by sistem), dan juga menyodorkan surat pernyataan untuk tarik pulang pasien.

"Namun, rumah sakit tidak ada kebijakan untuk menunggu pasien selama kurang lebih 1 jam untuk dirawat di ruang IGD tersebut, dengan catatan keluarga pasien segera mencari rumah sakit lain yang terdekat," ungkap Mad Sari.

"Dikarenakan kondisi kesehatan Alya terus menurun atau masih demam, hingga akhirnya, pada siang hari itu juga Selasa (5/8/2025) sekira pada pukul 12.00 wib, orang tua pasien membawa ke RSUD Cilegon terdekat untuk segera ditangani, pihak RSUD akhirnya menerima pasien," jelasnya.

Mad Sari sebagai warga setempat atau yang berada disekitar lingkungan RS Hermina Cilegon butuh perawatan, mengaku kecewa karena ditolak begitu saja dengan alasan kamar inapnya penuh.

"Apa tidak di cek terlebih dahulu kah dibagian Front Office nya, malah ini disarankan untuk diberikan surat rujukan agar dipindah atau silahkan mencari rumah sakit terdekat," tambahnya.

Menurutnya, dugaan penolakan yang dilakukan pihak rumah sakit Hermina Cilegon bertolak belakang dengan program Pemerintah Kota Cilegon.

"Sebab semua pasien mesti dilayani dengan baik," tandasnya.

Sebelum berita ini diterbitkan, pihak awak media sudah mencoba konfirmasi kepada pihak Manajemen RS Hermina Cilegon Jimmy.

"Ia menyampaikan mohon izin bang, untuk keluhannya saat ini sudah disampaikan ke bagian perawatan, kemudian sedang di telusuri dulu, diduga biar ketahuan miss nya ada dimana," ucapnya singkat.

Untuk diketahui, sampai saat ini belum adanya keterangan secara resmi dari pihak pimpinan manajemen RS Hermina cabang Cilegon terkait hal ini. Dan masih menunggu informasi atau keterangan selanjutnya.(#Red)

#Kesehatan
close