PKL Pasar Kranggot Kembali Tempati Lapak, Penertiban Pemkot Cilegon Dinilai Tidak Jelas

Iklan Semua Halaman

PKL Pasar Kranggot Kembali Tempati Lapak, Penertiban Pemkot Cilegon Dinilai Tidak Jelas

Jumat, 04 Juli 2025
Tangkapan layar aktivitas di Pasar Kranggot pasca penertiban



CILEGON— Penertiban para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Kranggot, pada pekan lalu, dinilai hanya kegiatan formalitas saja.

Hal itu lantaran para PKL kini sudah banyak yang kembali berjualan menempati tempat usahanya yang sempat ditertibkan oleh petugas Satpol PP Kota Cilegon.

"Jum'at Berkah para pedagang Pasar Baru Kranggot selagi masih tidak ada gagasan kebijakan dan ide kreatif guna tempat relokasi pedagang kaki lima di area jalan utama Pasar Kranggot.
Lanjutkan saja transaksi perdagangannya. Semangat Berproses Berkah selalu," sindir pengunjung Pasar, Andi sembari menunjukan video kemacetan di Jalan Utama Pasar Kranggot. Jum'at (4/7/2025) pagi.

Hal itu juga mendapat sorotan dari aktivis Cilegon, Sohari yang menilai kebijakan penertiban PKL di pasar induk Cilegon tersebut, seakan pemerintah daerah Kota Cilegon khusunya UPT Pasar Kranggot tidak bisa mempunyai kebijakan dan gagasan yang solutif.

"Katanya mau direlokasi ke blok bongkar muat. Tapi kenapa para pedagang bisa kembali lagi di tempat semula? Apakah UPT Pasar pejabat negara yang diberi amanah mengelola pasar tidak memberikan arahan dan pembinaan sehingga para pedagang bisa bebas kemabli lagi?," ungkapnya.

Ia juga meminta Pemkot Cilegon melalui Disperindag dan UPT Pasar Kranggot untuk melakukan pendataan pedagang secara komperhensif.

"Coba cek itu yang dagang KTP Cilegon bukan? Kasihan kalau ada warga Cilegon tidak punya kios untuk usaha karena banyak orang luar yang dagang di Pasar Induk Cilegon itu. Kalau perlu ada audit retribusi secara rutin dan berkala. Karena diduga ada jual beli kios dan  salaran ilegal," tegasnya.

"Terus di berita media infonya Satpol PP punya 3 Posko untuk pengawasan agar pedagang tidak balik lagi. Tapi mana buktinya?," sambung aktivis yang akrab disapa Opos ini.

Dari pantauan langsung di lokasi, pasca penertiban kondisi pasar yang semula lengang dan tampak mengurangi kesemerawutan. Terlebih pedagang berikut tenda-tenda emprakan PKL yang menjorok ke badan jalan tidak ada. Namun beberapa terakhir para pedagang yang didominasi pedagang sayuran sudah kembali berjualan meski belum membangun tenda.

Sementara di blok bongkar muat sebagai tempat relokasi PKL yang berada di bagian belakang pasar tampak sepi. Justru yang sampah yang direlokasi di blok tersebut. Karena di pojokan blok tersebut menumpuk sampah yang tidak kembali di buang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) resmi, yang pada beberapa tahun lalu dibangun dengan APBD Kota Cilegon sebesar ratusan juta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon.

Kepala UPT Pasar Kranggot, Rogayah ketika dihubungi melalui pesan singkat untuk dikonfirmasi terkait binaan yang dilakukan kepada para pedagang dan solusi agar pasar tidak semerawut, hingga kini belum merespon. (*/red)

#Ekonomi
close