Deretan Truk angkutan Tambang berjejer di kawasan jalan Cilegon -Bojonegara
CILEGON – Dampak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang melarang truk tambang melintas di wilayah Parung Panjang pada pagi dan siang hari kini mulai terasa di Kota Cilegon. Lonjakan kendaraan berat menuju kawasan Bojonegara membuat arus lalu lintas di sejumlah titik mengalami kepadatan luar biasa.
Menyikapai hal tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cilegon langsung mengambil langkah cepat untuk mengurai kemacetan.
“Atas perintah langsung dari Pak Wali Kota, kami menambah tenaga dan kekuatan di lapangan untuk membantu mengatur arus dan mengurai kemacetan. Beberapa hari terakhir memang terjadi peningkatan volume lalu lintas yang cukup signifikan, terutama truk barang menuju Bojonegara,” ujar Kepala Dishub Kota Cilegon, **Heri Suheri**, Minggu (5/10/2025).
Heri menambahkan, koordinasi intensif dengan Satlantas terus dilakukan agar arus kendaraan tetap terkendali. Ia juga mengimbau para pengemudi truk agar tetap disiplin dalam berkendara.
“Saran kami, tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas, gunakan lajur yang benar, dan ikuti arahan petugas di lapangan. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas adalah tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Larangan truk tambang di Parung Panjang oleh KDM ini membuat sebagian besar kendaraan berat memilih jalur alternatif melalui wilayah Serang dan Cilegon menuju kawasan industri Bojonegara. Akibatnya, ruas-ruas jalan di Cilegon kini menanggung beban lalu lintas yang lebih berat dari biasanya. (*/red)
#Peristiwa