Soroti Kebakaran yang Tewaskan Bocah 6 Tahun, IMC: Masih Ada Warga Cilegon Tidak Mampu Beli Token Listrik

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Soroti Kebakaran yang Tewaskan Bocah 6 Tahun, IMC: Masih Ada Warga Cilegon Tidak Mampu Beli Token Listrik

Sabtu, 01 November 2025
Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC), Ahmad Maki 

CILEGON— Terjadinya musibah kebakaran yang terjadi di sebuah rumah kontrakan di Lingkungan Tegal Cabe, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Kamis (30/10/2025) malam lalu, mendapat sorotan tajam dari aktivis mahasiswa. Terlebih dalam peristiwa itu ada korban jiwa Anak berusia 6 tahun bernama Ziva.

Dari informasi yang dihimpun, kebakaran diketahui bermula saat penghuni rumah, menggunakan lilin untuk penerangan karena listrik di rumahnya padam selama tiga hari akibat token habis. Tidak lama setelah lilin dinyalakan, api diduga menyambar kasur di salah satu ruangan dan dengan cepat membesar hingga menjalar sebagian bangunan kontrakan yang terbuat dari rangka baja ringan.

"Kami memandang bahwa masih banyak masyarakat yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, termasuk untuk membayar token listrik. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat belum sepenuhnya merata," ungkap Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) Ahmad Maki. Sabtu (01/11/2025).

IMC memandang penyebab tewasnya bocah akibat masih adanya masyarakat Kota Cilegon yang tidak mampu membeli listrik sebagai kebutuhan utama hidup di kawasan perkotaan, seperti Kota Cilegon yang terdapat beberapa perusahaan  BUMN PLTU seperti Indonesia Power dan Krakatau Daya Listrik.

"Saat Ini listrik merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan modern—bukan lagi sekadar fasilitas tambahan. Ketika ada masyarakat yang tidak mampu membeli token listrik, berarti hak mereka untuk hidup layak sebagaimana dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 belum terpenuhi sepenuhnya," ungkap Maki.

Dalam hal ini, IMC memandang pemerintah belum sepenuhnya memberikan perhatian serius akan kebutuhan warga akan listrik. Sehingga secara umum kesejahteraan warga Cilegon patut dipertanyakan.

"Kami menilai bahwa pemerintah sampai hingga saat ini tidak bisa menyelesaikan persoalan untuk kesejahteraan masyarakat, bahkan untuk token listrik pun sulit, pemerintah harus memperkuat kebijakan subsidi dan memastikan distribusi bantuan energi yang tepat sasaran," tandasnya. (*/red)

#Peristiwa
close