Transparansi SPMB di SMAN 1 Kota Cilegon Dipertanyakan , Aktivis Muda: Mana Janji Politik Gubernur Banten?

Iklan Semua Halaman

Transparansi SPMB di SMAN 1 Kota Cilegon Dipertanyakan , Aktivis Muda: Mana Janji Politik Gubernur Banten?

Selasa, 22 Juli 2025
Aktivis Muda Cilegon Cecep ZF



CILEGON— Sistem SPMB diduga disalahgunakan oleh beberapa oknum di SMAN 1 Kota Cilegon, Janji Politik Gubernur & Wakil Gubernur yang mengedepankan pendidikan menjadi pertanyaan elemen masyarakatm

"Pernyataan Gubernur & Wakil Gubernur saat berkampanye sangat berbeda jauh dengan kini setelah menjabat, mereka pernah berucap "Visi kami adalah bagaimana Banten maju adil dan merata tanpa korupsi, tidak boleh lagi ada pengkhianatan kepada rakyat, tidak boleh ada lagi daerah yang terabaikan, tidak boleh lagi ada masyarakat yang termarjinalkan, no one left behind, tidak boleh ada masyarakat yang ditinggalkan keadilan, dan pemerataan harus kita wujudkan," saat forum debat," kata aktivis muda Cilegon, Cecep ZF. Senin (21/7/2025).

Menurutnya, sistem yang tidak transparan dan diskriminatif dapat menyebabkan ribuan pelajar kesulitan mengakses pendidikan di Prov Banten, khususnya di Kota Cilegon. Ungkap Cecep ZF (Aktivis muda Kota Cilegon) saat ditemui dikediamannya

"Koordinasi yang buruk terjadi minimnya koordinasi antar instasi pemerintah terkait data dan persyaratan SPMB, Siswi teladan tidak pernah ada masalah saat menyenyam pendidikan dan mempunyai sertifikat organisasi KONI bisa dikesampingkan, Siswa yang mempunyai history DO justru malah diterima. Jelas sistem yang buruk!," tegasnya

"Marwah SMAN 1 Cilegon yang selalu menjadi salah satu sekolahan favorit jistru kini menjadi pertanyaan. Saya mendesak Dindik Prov Banten untuk mengganti Kepsek SMAN 1 Kota Cilegon, jelas wajib diganti, tidak mengedepankan lingkungan ditambah Ketidakjelasan administrasi, ketidaksesuaian data antara jalur domisili dengan fakta dilapangan, terutama pada jalur afirmasi, prestasi akademik dan non-akademik yang tidak menjalani tes terlebih dahulu. Jangan pernah bermain-main dengan Keterbukaan Informasi Publik (KIP)," Tutupnya (*red)

#Pendidikan
close